Live Streaming Sesi 1, silahkan diakses di sini

BANDA ACEH – Laporan demi laporan tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di kalangan pemuda Aceh dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan nyata untuk membantu memperbaiki situasi.

Namun untuk dapat memberikan kontribusi yang bermakna dan efektif, penting bagi kaum muda Aceh untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai krisis di Rakhine. Hingga saat ini, satu-satunya sumber informasi tentang krisis Rohingya bagi kebanyakan pemuda Aceh adalah media lokal dan nasional, yang pemaparannya sering tidak lengkap, sehingga menjadi provokatif.

Paparan semacam ini tak pelak telah memicu kemarahan di tengah kaum muda Aceh, yang merupakan hal yang wajar. Namun jika tidak dilandasi dengan pemahaman yang mendalam tentang fakta-fakta dan situasi di lapangan, dikhawatirkan kemarahan ini dapat mengarah kepada tindakan-tindakan yang bukannya memperbaiki keadaan tapi justru menambah permasalahan.

Konferensi internasional bertajuk “Peran Pemuda Aceh dalam Memahami dan Menanggulangi Krisis Kemanusiaan Minoritas Muslim Myanmar” ini diharapkan dapat memaparkan informasi yang lebih luas dan mendalam tentang krisis Rohingya untuk membantu kaum muda Aceh membangun perspektif yang kritis sehingga dapat memberikan kontribusi yang berpengaruh positif terhadap upaya penanggulangan konflik Rohingya.

Adapun yang menjadi pembicara dalam konferensi yang berlangsung di Aula Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini adalah sebagai berikut:
1. Kyaw Win (London -UK/Yangon – Myanmar)
2. Lilianne Fan (Yayasan Geutanjoe)
3. Joanne Lauterjung Kelly (Karuna Center for Peacebuilding)
4. Daniel Awigra (Program Manager Advokasi ASEAN HRWG)
5. Shadia Marhaban (Mediators Beyond Borders International).